Tony Wenas (FOTO: YOSEF/TIMEX)
TIMIKA, TIMIKAEXPRESS.id – Perkembangan pembangunan smelter kedua Freeport terus menunjukkan kemajuan serta diharapkan segera beroperasi penuh, sehingga mampu mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di sekitar smelter.
Tony Wenas, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) disela-sela perayaan Natal PTFI di dataran rendah (Low Land), tepatnya di Multipurpose Kuala Kencana mengatakan, kini progres pembangunan smelter sudah mencapai 83 persen. Atas capaian tersebut, Tony Wenas mengapresiasi anak-anak negeri, yakni semua karyawan PTFI yang terlibat di dalamnya.
“Progres smelter saat ini diperkirakan mencapai 83%. PTFI terus menyelesaikan beberapa pekerjaan guna penyelesaian konstruksi fisik pada akhir Desember 2023,” ujar Tony.
Dikatakan pula, dalam pembangunan smelter kedua ini, PTFI menanamkan investasi sebesar USD 2,9 miliar atau setara Rp43 triliun per akhir Oktober 2023, dari total anggaran USD3 miliar.
“Harapan kami relaksasi ekspor konsentrat tembaga dapat terus diberikan sampai smelter tersebut beroperasi penuh,” lanjutnya.
Setelah beroperasi penuh, sambung Tony, smelter mampu mengolah konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta dry metric ton (dmt) dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun.
Tony Wenas pun optimistis smelter kedua Freeport akan mulai beroperasi pada akhir Mei 2024 dan secara bertahap ramp-up produksi penuh hingga Desember 2024.
Ia menambahkan, pada awal 2024, Freeport akan melakukan, pre-commissioning dan commissioning untuk memastikan seluruh peralatan dan fasilitas berfungsi.
Disamping itu, Pemerintah Indonesia juga berencana untuk menambah masa kontrak PTFI hingga 2061 atau selama 20 tahun setelah Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) berakhir tahun 2041, namun dengan catatan Pemerintah Indonesia mendapatkan tambahan 10 persen saham, yakni 1,6 miliar pon tembaga, dan 1,9 juta ons emas.
Menurut Tony, pencapaian itu merupakan hal yang luar biasa, dan tidak akan bisa dilakukan tanpa kerja sama seluruh karyawan PTFI.
“Kemarin saya hadir Natal di Tembagapura yang saya sampaikan disana adalah mereka telah melakukan kinerja yang luar biasa karena berhasil memproduksi 1,6 miliar pon tembaga, dan 1,9 juta ons emas dalam tambang bersistem berkelanjutan,” tuturnya.
Ia pun menjelaskan, PTFI ibarat satu komponen tubuh, dimana seluruh bagiannya memiliki peranan penting.
“Tanpa adanya tim produksi, operasi tidak akan berjalan, begitu pun sebaliknya, maka dari itu kita harus saling dukung, kita seperti satu tubuh, semua berperan penting,” ungkapnya.
Unutk itu, Tony mengajak seluruh karyawan PTFI bersyukur atas tercapainya semua target perusahaan. (acm)







Tinggalkan Balasan