JAKARTA, TimeX

Gita Smater Choir (GSC) Maumere, Flores-NTT sukses mendulang prestasi dari lomba paduan suara bertaraf internasional Malaysian Choral Eisteddfod (MCE) di Kuala Lumpur, Malaysia pada Kamis (2/11/2023) hingga Minggu (5/11/2023) lalu.

Ketua Tim sekaligus Dirigen GSC, Blasius Moa boleh bangga karena GSC mampu mengharumkan nama besar Nusat Tenggara Timur (NTT) di mancanegara dengan membawa pulang dua medali emas dari kategori yang dilombakan.

Tidak cukup samai disitu, konser paduan suara anak-anak SMAK Frateran Maumere, GSC di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (11/11/2023) malam lalu berlangsung khidmat  dan menghipnotis ratusan pengunjung.

Hadir di konser Konser bertajuk “Suara Anak Flobamorata”, antara lain Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Michael Rolandi, Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana, serta tokoh masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) Fransiscus Go.

Konser bertajuk “Suara Anak Flobamorata” itu menyuguhkan penampilan 38 orang tim paduan suara dipandu seorang dirigen dengan membawakan lagu-lagu daerah Indonesia.

Konser tersebut bertepatan dengan rangkaian peringatan HUT TIM.

Di tengah acara, anak-anak berbakat itu juga melantunkan Mars Jakarta lantas mendapat sambutan hangat dari Heru Budi serta seluruh pengunjung.

Dia menceritakan bagaimana proses anak didiknya di GSC hingga sukses mengikuti berbagai lomba tingkat nasional maupun internasional.

“Saya bersyukur memiliki anak-anak NTT yang punya kesungguhan dan bakat mengenalkan GSC ke Nusantara, bahkan dunia. Baru saja GSC mendapatkan medali emas di perlombaan paduan suara bertaraf internasional,” ujar Blasius Moa melalui rilis yang diperoleh Timika eXpress, Minggu (12/11/2023).

Ia menambahkan, proses seleksi mengikuti paduan suara di SMAK Frateran Maumere dilakukan secara ketat dan serius.

“Proses seleksi masuk GSC sistemnya seperti ospek, seleksi per orang dari suara. Kemudian ada diklat dan outbound untuk tahu mentalnya seberapa, bias tidak nyanyi di atas panggung. Kualitas fisik juga diuji, jadi kita semi ekstrem sedikit seleksinya, apakah lolos menjadi anggota inti atau tidak,” ungkapnya.

Setelah berhasil membawa pulang medali emas dari Malaysia dan menggelar konser di Jakarta, Blasius menargetkan timnya mengikuti perlombaan berikutnya yang bertaraf dunia.

Dia juga menceritakan bagaimana mulanya bias mengikuti perlombaan di Malaysia mendapat dukungan dari mantan Gubernur NTT Victor Laiskodat dan tokoh masyarakat NTT Fransiscus Go.

Dukungan juga datang dari Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Sayur Kendal, GMT Institute, YFMG, Millway Community dan sejumlah pihak lainnya.

Fransiscus Go pun tak ayal mengomentari konser GSC.

Ia mengakui bahkan terpukau dengan penampilan anak-anak GSC yang luar biasa dan sangat berkualitas.

“Mereka sudah mengharumkan nama NTT ketingkat nasional dan internasional. Beta (saya-Red) sangat kagum. Mereka semua hebat dalam satu horison yang sama, baik di bidang budaya, dan kami di bidang ekonomi selalu mengharumkan nama NTT dimana pun kita berada,” ujarnya.

Frans Go kerapa ia disapa berharap, anak-anak GSC berbekal pengalaman keluar negeri dan ke Ibukota Jakarta akan membuka wawasan mereka dan menjadi lokomotif untuk mengajak semua anak-anak Maumere tampil berprestasi di segala bidang di masa depan.

“Mereka yang akan mengisi Indonesia emas 2045 yang sudah pasti menanti mereka,”ujarnya lagi.

Ia juga menilai, sekarang saatnya kreasi seni, budaya dan pariwisata NTT dikenal oleh masyarakat luas, baik di dalam maupun luar negeri.

“Saya bangga dan terharu karena sebagai putra daerah saya melihat banyak sekali potensi-potensi bak mutiara terpendam yang berasal dari NTT. Ya contohnya Gita Smater Choir ini. Nah kalau tidak kita yang dukung agar mereka berkembang dan sukses, lalu mau siapa lagi? Sudah saatnya anak usia SMA dengan bakat dan potensinya tersalurkan secara positif,” kata Frans Go.

Frans Go yang juga pebisnis di Jakarta ini pun mengaku tidak tanggung-tanggung memberikan dukungan kepada sector pendidikan, ekonomi, seni, budaya, pariwisata dan hal ihwal lainnya demi memajukan NTT.

Ia pun berharap, jejak sukses GSC dapat ditiru oleh generasi muda lainnya di setiap daerah.

“GSC tidak boleh merasa cukup dengan prestasi yang sudah ada. Terus berkarya sampai apa yang sedang diperjuangkan saat ini bias mengharumkan nama daerah di kancah yang lebih luas lagi. Go GSC dan sukses untuk konsernya di Jakarta,” ungkapFrans.

Sementara itu, Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Katolik Frateran Maumere, Fr. Florentinus Minarta Nua, BHKS.Pd., M.M yang akrab disapa Fr. Oswald kepada media ini menjelaskan, GSC sebagai salah satu ekstrakurikuler unggulan di SMAK Frateran Maumere dalam Lomba di Kuala Lumpur dan konser di Jakarta telah menunjukan bahwa anak-anak Sikka memiliki kemampuan bernyanyi yang luar biasa. Mereka tidak kalah dengan genersai muda di daerah lain.

“Konser di Jakarta sangat luar biasa karena beberapa tokoh NTT di Jakarta dan alumni Smater Jakarta sangat mendukung. Saya terharu atas dukungan yang luar biasa ini,”kata Fr Oswald, BHK.

Disamping itu, musisi senior asal NTT, Boy Carvalho Calemens mengingatkan adik-adik GGSC agar jangan cepat berpuas diri dengan keberhasilan kemarin di Malaysia.

“Ini baru langkah awal. Tekun berlatih,cari ornamen-ornamen unik di bunyi-bunyi alat tradisional NTT dalam resonansi suara sehingga menjadi choir punya kekhasan dari NTT. Ingat!, ke depan tantangan dan persaingan semakin beragam. Aransemennya, di buat lebih rumit lagi jadi menambah nilai di pencinta paduan suara,”pinta Boy Calemens.

“Maju Terus Gita Smater Choir,”tandasnya.

Adapun Ketua Panitia Konser “Suara Anak Flobamorata” Gita Smater Choir, Juventus Prima Yoris Kago yang juga alumni angkatan 1, mengaku bangga dengan prestasi yang ditorehkan almamater sekolahnya.

“Ini menunjukan bahwa Smater Maumere adalah sekolah unggulan dalam membentuk karakter dan prestasi siswa. Besar harapan kami ke depan sekolah-sekolah ini harus perlu mendapat apresiasi lebih dari semua pihak yang ada di NTT. Karena mereka bukan hanya membawa nama sekolah tapi nama daerah,”pungkasnya. (vis)