PENKES

Usia Menopause Harus Tetap Menjaga Mood Seks

dr. Leonard Pardede (FOTO:Astrid/TimeX)

TIMIKA,TIMIKAEXPRESS.id – Dokter Leonard Pardede, SpOG-K, spesialis kebidanan dan kandungan menjelaskan gejala menopause pada wanita biasanya terjadi pada usia 40 tahun yang ditandai dengan mood seks yang mulai menurun.

Dirinya menjelaskan, masa menopause adalah kondisi dimana seorang wanita tidak mendapat haid lagi. Menopause dimulai pada masa pre menopause pada usia 40 tahun sampai mendapati masa tidak haid selama satu tahun, atau disebut menopause pada rata-rata usia 49 sampai 52 tahun.

Gejala pre menopause dipengaruhi oleh hormon seks yang menurun, yaitu gejolak panas tubuh, jantung berdebar-debar, mudah marah (emosional labil), sering infeksi saluran kemih, vagina kering, osteoporisis, bahkan penyakit jantung koroner (penyumbatan pembuluh darah jantung).

“Ini merupakan hal normal yang akan dialami wanita yang sudah lanjut usia, tapi wanita yang tidak haid karena suntik KB tidak disebut menopause,” katanya  saat ditemui Timika eXpress, Sabtu (24/6).

Menurutnya, biasanya KB suntik tiga bulan memiliki beberapa efek, diantaranya tidak mengalami haid, atau haid hanya berupa flek.

Ia juga mengatakan, jika sudah menopause, itu berarti kondisi rahim sudah tua dan sudah tidak bisa diganggu dengan memberikan obat untuk melancarkan haid.

Oleh karena itu apabila sudah menopause, sebaiknya tidak diprovokasi untuk haid lagi, karena bisa berdampak kanker payudara dan rahim.

“Di usia wanita mengalami menopause, mood sex (gairah seks) mulai menurun. Tetapi untuk melayani pasangan itu merupakan kebutuhan biologis, sehingga sudah menjadi tugas dari seorang istri untuk menjaga mood sex,” katanya.

Ia menambahkan, di masa menopause, ukuran kelamin dan rahim wanita mulai mengecil, atau disebut atropi dalam bahasa medis.

Bagi perempuan usia menopause dalam menjaga kesehatan alat reproduksi dan hubungan suami istri, perlu melakukan senam kegel dan menjaga kebersihan alat reproduksi.

“Lakukan pemeriksaan kandungan dan papsmear setiap 1 kali setahun, serta setia pada satu pasangan seksual untuk menghindari infeksi menular seksual (IMS),” tutupnya. (ine)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles

Back to top button