PUPR Siap Pasang 8.000 SR Air Bersih
- “Lalu nanti dari Freeport hibahkan ke pemerintah. Selama ini kan masih di Freeport, jadi masih tanggung jawab freeport, setelah hibah ke Pemkab baru kita masuk untuk kita jalankan,”
Robert Mayaut (FOTO:YOSEF/TIMEX)
TIMIKA, TimeX
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mimika siap memasang sekitar 8.000 sambungan rumah (SR) untuk penggunaan air bersih di Mimika.
Robert Mayaut, Kepala Dinas PUPR menjelaskan, dalam pekan ini pihaknya bersama PT Freeport Indonesia akan melihat kondisi peralatan instalasi pengelolaan air di CP Kuala Kencana yang dibangun PT Freeport untuk diperbaiki bila ada kerusakan.
“Lalu nanti dari Freeport hibahkan ke pemerintah. Selama ini kan masih di Freeport, jadi masih tanggung jawab freeport, setelah hibah ke Pemkab baru kita masuk untuk kita jalankan,” kata Robert Mayaut saat diwawancara, Rabu (14/6).
Dikatakan, saat ini sudah ada 1.000 sambungan rumah yang dibangun. Di tahun ini, sesuai dengan DPA akan dibangun sekitar 7 ribu sampai 8 ribu sambungan rumah senilai Rp65 miliar.
Ia juga menjelaskan, memasang sambungan rumah untuk penggunaan air bersih ini membutuhkan anggaran yang sangat besar.
Berdasarkan engineering estimate (perhitungan biaya untuk suatu paket pekerjaan konstruksi) di Tahun 2022, untuk memasang 50 ribu sambungan rumah dan kebutuhan untuk air bersih ini kebutuhan anggarannya mencapai hampir Rp500 miliar.
“Kalau pipa besar saja dari atas itu sudah Rp160 miliar, belum masuk rumah,” katanya.
Lanjutnya, rencana awal, tahun ini mengajukan pemasangan 17 ribu sambungan rumah dengan total anggaran Rp200 miliar. Namun anggaran yang disetujui hanya Rp65 miliar itu untuk 7 ribu sampai 8 ribu sambungan rumah.
Setelah pemasangan sambungan rumah, air bersih sudah bisa dialirkan ke rumah warga. Tetapi tentu membutuhkan subsidi anggaran untuk pembiayaannya.
“Air bersih ini kalau sudah jalan masuk rumah siapa yang mau bayar,” katanya.
Ia menambahkan, untuk mengalirkan air tentu harus ada petugas teknis yang menjalankannya. Sehingga perlu dilihat lagi siapa yang akan mengelola kedepannya
“Air kan harus ada petugas. Jadi kita fokus dulu alirkan air, sambil berjalan kita akan lihat apakah pemerintah atau organisasi yang jalankan nanti,” tutupnya. (acm)