BERSERAKAN – Nampak sampah plastik berserakan dalam drainase di area Pasal Sentral. (FOTO :Indri/TIMEX)
TIMIKA,TimeX
Permasalahan penanganan sampah di Kabupaten Mimika, Papua Tengah masih menjadi momok karena minimnya kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya.
Lagi-lagi sorotan datang dari Leonardus Kocu, Anggota DPRD Mimika.

Leonardus menyoroti banyaknya sampah plastik yang menumpuk di Pasar Sentral. Kondisi serupa juga terlihat jelas di alur drainase sepanjang Jalan Bougenville hingga menimbulkan bau tidak sedap.
“Kita lihat kondisi Pasar Sentral saat ini sangat memprihatinkan karena persoalan sampah. Ini karena kurangnya kesadaran dari para pedagang maupun penjual, termasuk warga yang berdomisili di situ (Pasar Sentral),” ungkap Leonardus saat meninjau langsung ke Pasar Sentral baru-baru ini.
“Pasar Sentral kalau dari luar terlihat bersih dan tertata, padahal didalamnya, sampah ada dimana-mana. Saya pun kaget dan bertanya kenapa ini dibiarkan. Saya amati banyak sampah plastik dibuang ke dalam drainase hingga menyebabkan mampet dan air tidak bisa mengalir. Ini harus ada solusi dan tidak bisa dibiarkan begitu saja”.
Demikian tegas Leonardus yang juga Ketua Fraksi Mimika Bangkit kepada Timika eXpess, Jumat (2/6).
Ia berharap Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bisa bersinergi memberikan sosialisasi kepada pedagang maupun penjual di Pasar Sentral, agar membuang sampah pada tempatnya.
“Kita sudah punya Perda tentang sampah, tapi mandul tidak diterapkan secara maksimal oleh pemerintah. Jangan keenakan dengan anggaran untuk pengelolahan sampah yang besar tapi tidak dimaksimalkan. Percuma saja kita bayar petugas pengangkut sampah, tapi disatu sisi masyarakat tidak dukung. Dengan buang sampah pada tempatnya, ini kita sudah kash dukungan kepada mereka (petugas pengangkut sampah),” serunya.
Disamping itu, ia mengajak aparatur kampung, khususnya para ketua RT bisa menggerakan warganya untuk membersihkan drainase di lingkungannya masing-masing. (ela)
Tinggalkan Balasan